LATAR BELAKANG
Penyakit mental klinis adalah Gangguan Kesehatan Mental (GKM) yang tidak mudah untuk dapat dipahami maupun diyakini dan diterima oleh banyak pihak pada umumnya. Berbeda dengan penyakit fisik, GKM, terutama pada orang dewasa, seringkali tidak kasatmata. Untuk mendapatkan dukungan dan simpati menjadi suatu tantangan bagi penyandangnya. Sebagian besar penyandang pun berusaha untuk menutupinya agar nampak baik baik saja dari luar.
Penyandang berusaha menghindar dari banyaknya stigma terhadap GKM. Stigma banyak beranggapan bahwa gangguan mental dapat dengan mudah pulih atau sembuh total dengan usaha yang sungguh-sungguh. Pada kenyataannya, GKM merupakan hal serius yang diperjuangkan oleh para penyandang untuk dapat kembali stabil dan beraktifitas selayaknya seperti biasa. Stigma juga menyatakan bahwa penyandang tidak kompeten, menakutkan atau berkelakuan aneh dan sebagainya. Pada kenyataannya, penyandang dapat sangat kompeten, tidak menakutkan ataupun aneh, seandainya mereka sedang stabil dan baik. GKM tidak selalu atau selamanya memengaruhi kehidupan dan aktifitas para penyandang.
GKM membawa pengaruh dan perubahan besar di dalam dinamika keluarga. GKM yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dapat mengubah tata cara dan kebiasaan di dalam keluarga. Bukan saja penyandang yang terkena dampak dari GKM, namun juga seluruh keluarganya ikut mengalami dampak tersebut. Ada banyak opini anggota masyarakat yang meremehkan dampak yang dialami oleh keluarga dan kerabat dekat ini.
Penyesuaian, pengertian dan penerimaan terhadap individu yang bergumul dengan GKM perlu dilakukan sama seperti terhadap anggota keluarga lain yang menghadapi penyakit penyakit fisik kronis lainnya. Dengan belum meluasnya pengertian mengenai GKM ini, tidak sedikit dari penyandang dan keluarganya mencari dukungan dari komunitas lain yang dapat mengerti dan menerima.
Komunitas Sahabat Bagi Jiwa menyadari hal di atas dan mengambil langkah nyata dalam memfasilitasi kelompok kelompok kecil melalui Connecting Support Group (CSG), yang bertujuan untuk memberikan dukungan dalam mendampingi penyandang dan keluarganya yang mencari dukungan komunitas dan kelompok pada masa masa sulitnya.
Kelompok kecil dibagi menjadi dua bagian, kelompok penyandang dan kelompok keluarga penyandang.
CSG mendukung slogan “You are not alone in this journey” (“Kamu tidak sendirian di dalam perjalanan ini”), dan membantu keluarga dari segi dukungan komunitas dan sisi spiritualitas, dalam hal ini Iman Kristiani.
Diantara faktor faktor penting lainnya, seperti faktor bantuan medis, konseling dan terapi, CSG percaya dukungan komunitas (support group) dan spiritualitas (iman dan intervensi Tuhan) memberikan pengaruh positif dalam perjalanan menuju kesehatan mental yang lebih baik bagi para penyandang dan keluarganya yang mengasihi mereka.

“
Mental health challenges are not failures; they’re opportunities for growth.
Tantangan kesehatan mental bukanlah kegagalan; itu adalah peluang untuk tumbuh.
